Minggu, 12 Mei 2013

Testing Dan Implementasi Sistem Informasi


Testing dan implementasi sistem informasi
-          Melakukan pengujian terhadap system informasi / program aplikasi/aplikasi sebelum digunakan
-          Menguji dan membandingan dengan system sebelumnya, untuk memunculkan keunggulan pada system yang lama dan mengurangi kesalahan pada system yang baru. System yang baru lebih baik dari pada system yang lama.
-          Mervisi system yang diuji, sampai system benar benar dapat menyelesaikan  maslah pada system / organisasi (revisi system sebelum system digunakan)
-          Sestem yang sudah digunakan, berarti sudah melalui pengujian system dan system layak dioperasikan / digunakan.
Definisi Pengujian Sistem
-          Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan
-          Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang diuji (kwalitas produk)
-          Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan system
-          Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam sesuatu prosedur kegiatan
Pengujian dan Mengevaluasi
Hala hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk sipengguna
Testing à Proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak sesuaian hasil sebuah system informasi dengan apayang diharapkan.
Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :
ü  Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk
ü  Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.
Pengujian Sistem
-          Melakukan proses evaluasi terhadap system yang sudah ada apakah system sudah sesuai yang dharapkan user
-          Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau ahasil system
-          Menguji terhadpa input, pengelolaan (proses)dan output system
-          Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen system prosedur pelaksanaan kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil system

Pengujian terhadap system
ü   Personil
-          Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
-          Beban kerja yang optimum untuk masing masing personil
-          Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
-          Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah

ü  Pengujian kegiatan
-          Prosedur dan system kerja yang sistematis
-          Perencanaan yang terkontrol dan terjadwal
-          Arah tujuan atau target ang dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
-          Hasil kegiatan yang terukur
-          Kesemimbangan kegiatan dengan bersarnya biaya yang digunakan

ü  Pengujian misi atau tujuan
-          Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn dalam mencapai target system
-          Kwaliatas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system

Tujuan Testing dan Implementasi
Melakukan pengujian terhadap system informasi apakah sudah memenuhi kebutuhan user atau system informasi sudah layak digunakan dengan melalui :
-          Uji analisis
-          Uji perancangan
-          Uji implementasi
Sasaran
Aplikasi system informasi yang sudah melakukan uji kelayakan system, maka aplikasi system informasi akan terjadi peningkatan :
-          Performance / kinerja
-          Information / nilai mutu informasi
-          Economi / nilai ekonomis
-          Control / pengendalian diri
-          Eficeinsi
-          Service / pelayanan

Testing dan Sistem Informasi
Elemen kritis dari jaminan kwlitas dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifkasi, desain dan pengkodean atau pngujian terhadap aplikasi system informasi berdasrkan komonen. System informasi yaitu pengujian model, pengujian output, database, teknologi dan pengujian kendali terhadap aplikasi system informasi. Sehingga memberikan system informasi yang berkwalitas terhadap user.
Testing system informasi atau pengujian system informasi à pengujian terhadap aplikasi system informasi (software application)
Program aplikasi
-          Pengujian sintax
-          Pengujian lgika dan proses
-          Pengujian output
Yaitu program bebas dari kesalahan, keraguan dan kegagalan.
Pengujian terhadap komponen system informasi
1.       Model / proses
Menguji hasil rancangan tentang proses atau moder dari suatu system informasi yang akan dbuat dengan program aplikasi. Contoh menguji flow chart KRS
2.       Output
Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh KRS (MHS,DOSEN, PA,MTK,DOSEN PA, JADWAL, IPK, dll)
3.       Input
Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, contoh data MHS, data DOSEN, MTK, dll
4.       Database
Menguji atribtu data , relasi antar file atau hubungan elemen data, julah database yang sesuai untuk menghaslkan output dan menampung data sesuai dengan form entri
5.       Teknologi
Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemapuan software dalam menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktiv kepada user.contoh SS, SO, SA
6.       Control atau kendali
Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor

Testing dan implementasi system informasi
Setelah dilakukan penyusunan system maka dilakukan pengujian system dengan tujuan untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau system yang disusun, kemudian dilakukan implementasi system berupa upload keserver dan publishing.
Konsep pengujian testing dan implementasi system informasi
1.       Pengujian terhadap mosel system informasi
2.       Pengujian terhadap model system
3.       Pengujian terhadap lgica, output, relasi data dalam menghasilkan laporan informasi kepada user.
4.       Pengujian terhadap tahapan analisis
5.       Pengujian tehadap tahapan perancangan
6.       Pengjian terhadap keunggulan dan kelemahan software dan hardware yang digunakan
7.       Pengujian terhadap kasus yang dibahas.

Konsep SDLC
-          Indentifikasi / perencanaan
Pengujian dan tujuan system –> output
Ø  Format laporan standar
Ø  No kd
Ø  Isi laporan (info pasti)
Ø  Pemakai (pengguna dari laporan)
Ø  Jumlah laporan

Prosedur atau proses atau program
Ø  Data
Ø  Model
Ø  Kerangka berikir program
Ø  Media untuk memterjemahkan kenyataan sebenarnya
Ø  Ujicoba mode
Ø  Penguraian sudah sesui dengan model

Personil
Penyusunan  jadwal dan pembagian tugas
Penyusunan anggraan
-          Analisis
Laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system yang disetujui oleh manajemen.

Tahapan analisis
Ø  Identity à data, output, persoel sesuai dengan yang sudah ditentukan pada tahap perancangan
Ø  Understand à maslah bias diselesaikan, data pendukung untuk output
Ø  Analize à pengujian system baru harus lebih unggul dari system lama
  • Valid data
  • Kosistensi model
  • System lebih interaktif dan familiar
Ø  Report
  • Kecocokan model dengan pada terhadap perancangan
  • Terjadi perubahan system pengolahan data
  • Terjadi penyempurnaan laporan
  • Efisiensi penyempurnaan data
Analisis à laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system yang disetujui oleh manajemen.

1.       Pengujian perancangan
a.       Kecokakan format laporan dengan tahap perancangan dan haasil analisisi
b.      Kesesuaian variable data yang dtuangkan pada format form entri pada tahap perencanaan dan hasil system
c.       Kesesuaian model pada perencanaan dan analisis (jumlah data yang mengalir, kerangka berfikir program atau flow chart) proses matematis dalam pemakaian rumus
d.      Database dapat menampung jumlah yang dibutuhkan pada perencanaan dan kesesuaian data pada hasil analisis
e.      Teknologi, pengujian untuk dapat menjalan aplikasi yang sudah dibentuk dan pengujian fungsi dari masing masing komponen computer (alat I-P-O, storage, keterlitian dan kevalitan angka)
f.        Control system
  • Keamanan akses system dan data
  • Kecepatan pengolahan data dan pencarian informasi serta pendristribusian laporan
  • Kpasistas penyimpanan memory
  • Umur system
  • Pengujian terhadap enkripsi data
  • Keamanan ruangan, suhu, alat, keamanan dll.

Pengujian Analis
-          Tahapan analis                                  -  Struktur organisasi
-          System kerja                                      -  Homogen bidan ilmu
-          Pola manajemen                              -  Heterogen bidang yang paling mengisi system
-          Gaya kepemimpinan
-          Gaji atau status social karyawan

Kamis, 24 Januari 2013

Tugas Pengantar Telematika 3


1. ATIS (Audio Telecommunication International Systems)
ATIS (Audio Telecommunication International Systems), adalah sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM/AMPS/CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda. Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon, ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu telepon dan nomor penelepon via RS 232 link built-in. 

2. CCTV (Closed Circuit Television) 
Televisi sirkuit tertutup (bahasa Inggris: Closed Circuit Television (CCTV) yang berarti menggunakan sinyal yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan sinyal siaran. Pada umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan banyak dipakai di dalam industri-industri seperti militer, bandara, toko, kantor, pabrik dan bahkan sekarang perumahan pun telah banyak yang menggunakan teknologi ini. 

CCTV sebagai satu kesatuan system mepunyai beberapa perlengkapan yaitu: 
1. Kamera 
2. DVR (Digital Video Recorder) 

Kamera
Kamera CCTV ini berfungsi sebagai alat pengambil gambar, ada beberapa tipe kamera yang membedakan dari segi kualitas, penggunaan dan fungsinya 2 hal yang paling utama adalah, camera CCTV analog dan Camera CCTV Network dimana kamera analog menggunakan satu solid kable untuk setiap kamera yang berarti, setiap kamera akan harus terhubung ke DVR atau system secara langsung sedangkan Camera Network atau yang biasa di sebut IP Kamera, bisa menggunakan jejaring yang berarti akan menghemat dari segi installasi karena network bersifat pararel dan bercabang tidak memerlukan satu kabel khusus untuk tiap kamera dalam pengaksesannya. 

DVR
DVR (Digital Video Recorder). ini adalah system yang digunakan oleh kamera CCTV untuk merekam semua gambar yang di kirim oleh kamera dalam sistem ini banyak fitur yang bisa kita manfaatkan untuk pelengkap keamanan, salah satunya adalah merekam semua kejadian dan hasil rekaman ini yang biasa digunakan di dalam peradilan untuk membuktikan suatu kejadian dalam sebuah sistem kamera, jumlah dan kualitas rekaman akan ditentukan oleh DVR ini. 

3. Video Streaming 
Pengertian Video Streaming adalah sebuah komunikasi yang dilakukan melalui broadcast akses internet untuk menghasilkan sebuah gambar, video streaming bukan hal yang baru bagi kita di tanah air (Indonesia), sejak munculnya 3G (Generasi ke Tiga) pada sebuah telephone seluler video streaming bagaikan jamur bertumbuhan dimana-mana, hingga kepelosok tanah air. 
Sebenarnya penggunaan video streaming ini sudah lama kita lakukan, mungkin kita sudah lupa dengan penggunaan kita pada Yahoo Messenger, skype, youtoube atau yang sejenisnya, kita sudah lakukan sebelum 3G menjamur, sekitar tahun 2008 lebih kurangnya, mulai muncul media televisi di Indonesia yang menggunakan video streaming, seperti metrotv, antv, transtv kini sudah sampai tvone.

Video streaming sebenarnya sebuah teknologi yang mempermudah kita dalam mendapatkan informasi dalam bentuk tampilan video, apalagi dengan internet menjamur di segala penjuru dunia kita makin mudah mendapatkan informasi dan menikmati hiburan tanpa membutuhkan media antena televisi biasa maupun parabola, karena banyak broadcast televisi yang free to air memberikan fasilitas tersebut agar media tersebut dapat di simak disegala penjuru dunia, seperti saat kita di Singapur, Amerika, dan lainnya kita masih bisa menyimak tayangan televisi di tanah air tanpa perangkat antena televisi atau parabola.

Kemudahan tersebut membuat kita semakin merasa dunia dalam genggaman, kita dapat melihat televisi, kita dapat berkomunikasi dengan interaktif 3G atau melalui media Gtalk,Yahoo Messenger, Skype dan lainnya adalah sebuah manfaat dari sebuah teknologi video streaming. 
Teleconference termasuk hal yang sudah bukan barang baru lagi, presiden kita pernah melakukan komunikasi jarak jauh dengan saudara kita di pedesaan, dengan luar negeri melalui video streaming teleconference pada waktu Presiden Alm.Soeharto. 
Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari sebuah teleconference melalui video streaming, antara lain biaya yang dibutuhkan jauh lebih murah daripada kita mengunjungi daerah tersebut, sehingga anggaran bisa ditekan lebih rendah, tidak lepas dari kemudahan, tentu ada yang harus kita butuhkan yang utama adalah sebuah bandwidth / lebar pita akses internet yang dibutuhkan tentunya harus lebih besar, agar tidak terjadi akses yang terputus-putus, semakin besar maka semakin jelas tanpa putus-putus gambar yang dihasilkan, karena untuk gambar bandwidth yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada suara.
Mungkin saat ini bandwidth masih barang mahal, tapi semakin lama menjadi barang yang murah dan dapat dinikmati mudah oleh semua kalangan, semoga masyarakat kita menjadi semakin dipermudah dan ringan biaya dengan teknologi. 

Sumber :
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/11/28/pengertian-dan-kegunaan-video-streaming-teleconfrence/ 
http://www.hendrik-perdana.web.id/artikel/umum/216-teknologi-sadap-dari-manual-sampai-digital

Jumat, 30 November 2012

Tugas Pengantar Telematika 2

Peranan Telematika dalam bidang Pendidikan antara lain:

  1. Video Teleconference
    Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial
  2. Pelatihan Jarak Jauh dalam jaringan Cyber System
    Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
  3. Perpustakaan Elektronik (e-library)
    Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
  4. Surat Elektronik (e-mail)
    Dengan aplikasi sederhana seperti e-mail maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat e-mail.
  5. Ensiklopedia
    Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
  6. Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis ( digital )
    Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
  7. Dokumen Elektronik (e-document)
    Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.



Manfaat Telematika antara lain :
  1. Memudahkan kita dalam memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai kebutuhan
  2. Meningkatkan kinerja pelaku usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan transaksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi
  3. Mencerdaskan masyarakat karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi yang dimiliki
  4. Memotong alur proses yang panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
  5. Mempererat hubungan antar personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang dan waktu;
  6. Meningkatkan dan memacu roda perekonomian nasional

Dampak Negatif dari Telematika:
  1. Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
  2.  Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
  3. Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
  4. Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/pengantar-telematika-30/

Tugas Pengantar Telematika

Pengertian Telematika

Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu: telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan penelitian dalam bidang penelitian seperti: Digital signal processing, Network programming, Managemen Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon, router, switch, VoIP dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan data base. Fiber optics, Network performance and Qos. Pengembangan software, dll. 

 sumber : http://telematika.web.id/index2.shtml


Kesimpulan : 
Telematika adalah suatu teknologi yang menggabungkan antara telekomunikasi dan informatika. Hal ini yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dengan sistem digital,baik satu arah maupun dua arah. 


Imajinasi :
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, segala sesuatu(ciptaan) dibuat agar dapat membantu kerja manusia.  Hal ini memungkinkan pada suatu saat nanti, perkembangan dunia otomotif akan dicangkok dengan teknologi yang mutakhir. Yang dapat terjadi yaitu akan adanya mobil dengan navigasi otomatis(auto pilot). Kita tidak perlu stir mobil, hanya cukup melihat layar GPS yang ada di dalam mobil dan menentukan titik dimana kita akan tuju. Mobil ini juga akan dilengkapi kecerdasan buatan, dengan ditanamkan sensor pendeteksi benda di sekitar, jadi kita tidak perlu khawatir akan terjadinya kecelakaan.

Kamis, 14 Juni 2012

TUGAS B.INDONESIA 2

1. Pengertian Proposisi

Merupakan unsur pokok kedua dari penalaran, yaitu membuat putusan, sebagai kegiatan mental/pikiran, yang diekspresikan secara verbal dalam proposisi. Pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain, yang berlangsung di dalam akal budi. Putusan (yang terjadi dalam akal budi ini) dapat diungkapkan dalam sebuah proposisi. Pernyataan yang di dalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.


2. Contoh Kalimat Proposisi

a) Semua mahasiswa harus rajin belajar, Ani harus rajin belajar.

b) Semua mahasiswa 3KA01 sedang belajar bahasa Indonesia dan menulis kalimat.

c) Seandainya saya menjadi dosen, saya akan mengajar dengan baik.


3. Pengertian Premis

Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).

Contoh:

(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir

(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan

(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.


4. Pengertian Term

Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi. Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).


5. Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.


6. Contoh Penalatan

Logam 1 dipanasi dan memuai

Logam 2 dipanasi dan memuai

Logam 3 dipanasi dan memuai

Logam 4 dipanasi dan memuai

dan seterusnya

Jadi : semua logam yang dipanasi memuai

Senin, 16 April 2012

Penalaran Induktif

Penalaran induktif
Merupakan proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi) atau dapat diartikan juga sebagai penarikan kesimpulan berupa prinsip atau bersikap umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh dari penalaran induktif adalah :
Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya. Sapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya. Anjing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya.
Kesimpulan : semua hewan yang mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya.

Induktif terbagi 3 macam,yaitu:
a. Generalisasi
Pada generalisasi tersebut,peristiwa yang kita kemukakan harus memadai agar yang kita tarik adalah kesimpulan yang terpercaya suatu kebenarannya.
Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta.Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. ( Mundiri, 1994 : 127 )
Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi, Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi. ( Gorys Keraf, 1994 : 43 )

1.Generalisasi Sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki semua, contoh. Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada setiap bulan dalam satu tahun diselidiki tanpa ada yang ditinggalkan. Generalisasi semacam ini, memberikan kesimpulan yang sangat kuat dan tidak dapat dipatahkan tetapi prosesnya tidak praktis dan tidak ekonomis.

2. Generalisasi Sebagian, yaitu generalisasi dimana kesimpulannya diambil berdasarkan sebagian fenomena yang kesimpulanya berlaku juga bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki, misalnya. Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah menusia yang suka bergotong-royong kemudian diambil kesimpulan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi sebagian (probabilitas).
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)

1. Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
Contoh : Sisa suka berenang.Deni juga suka berenang.Reni suka main bola.Teti suka main bulutangkis.Dapat disimpulkan bahwa anak-anak komplek bahari suka olahraga.

2. Tanpa Loncatan Induktif
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.
Contoh: Rika suka bermain bola basket.Rino juga suka bermain bola basket.Tino suka bermain sepak bola.Jadi dapat disimpulkan ke tiga anak tersebut menyukai permainan bola.

1. Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
Contoh : Sisa suka berenang.Deni juga suka berenang.Reni suka main bola.Teti suka main bulutangkis.Dapat disimpulkan bahwa anak-anak komplek bahari suka olahraga.

2. Tanpa Loncatan Induktif
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.
Contoh: Rika suka bermain bola basket.Rino juga suka bermain bola basket.Tino suka bermain sepak bola.Jadi dapat disimpulkan ke tiga anak tersebut menyukai permainan bola.

b.Analogi
Dalam analogi, kita membandingkan dua macam hal.Dalam penalaran ini kita hanya memperhatikan persamaannya,tanpa memperhatikan perbedaannya.Jadi,kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.
Tujuan dari penalaran secara analogi yakni ;
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh: Alam semesta berjalan dengan sangat teratur seperti halnya mesin.Matahari,bumi,bulan dan bintang berjuta jumlahnya beredar dengan teratur,seperti halnnya roda mesin yang rumit berputar.Semua bergerak mengikuti irama tertentu.Mesin rumit pada penciptanya yaitu manusia.Manusia yang pandai,teliti,bijaksana.Tidakkah alam yang maha besar dan beredar rapi sepanjang masa inni tidak pula ada penciptanya?Pencipta yang Maha Pandai,Maha Teliti,dan Maha Agung?.

c.Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya.ampai pada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu.atau dpat juga kita sampai pada akibat dari fakta itu.Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut:

1) Sebab akibat

Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapat menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.

2) Akibat sebab

Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.

3) Akibat-akibat

Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.

Contoh:
• Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.

Rabu, 14 Maret 2012

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh :

Sebuah sistem generalisasi.

Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,

Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.

Bentuk standar dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)

A. Faktor - faktor penalaran deduktif , antara Lain :

  1. Terdapat pada kalimat utama,
  2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum,
  3. Kebenarannya jelas dan nyata.


B. Variabel pada penalaran deduktif

  • Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

a. Premis umum : Premis Mayor (My)

b. Premis khusus : Premis Minor (Mn)

c. Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

  • Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Konditional hipotesis : Bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

  • Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

  • Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

C. Contoh Kalimat Deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

*yang bergaris bawah adalah kaliamat utamanya